Rabu, 12 April 2017

listen more, talk less


Halo! Ini tulisan pertamaku di bulan April. Cukup lama aku kepikiran tentang topik ini. Karena begitu banyak kejadian serupa terjadi di lingkaran pertemananku, akhirnya aku putuskan untuk menuangkannya dalam blog. Kalau ada kesamaan jalan cerita, mohon jangan tersinggung apalagi marah ya, karena maksudku untuk sharing, bukan attacking.

Judul kali ini adalah listen more, talk less. Pasti para pembaca udah familiar sama quote ini ya, artinya banyaklah mendengar, sedikitlah berbicara. Fenomena apa sih yang terjadi di sekitarku sampai aku mengangkat quote ini menjadi judul tulisanku? Yaa, jadi akhir-akhir ini aku ngeh aja kalo banyak orang yang gak mau mendengar tapi banyak ngomong (aku salah satunya lol), mungkin karena merasa pengetahuannya luas, jadi kita ingin membagikannya ke orang lain. Aku ga bilang ini salah sih, tapi saat diberitahu orang lain kita merasa diserang, gak terima, atau gak mau kalah, ini yang jadi salah.


Ada beberapa poin yang aku simpulkan dari topik ini, diantaranya:

1. We listen only to what we want to listen




Maksudnya apa? Jadi ini respons alami setiap orang yang dilakukan tanpa sadar, menyortir apa yang orang lain katakan padanya, dan hanya setuju pada pernyataan yang menurutnya benar saja, atau yang menyenangkan hatinya saja. Ini hal yang baik sebenarnya, karena kita kan tidak perlu mendengarkan hal-hal yang menurut kita tidak berguna, tapi jangan sampai respons ini menjadi berlebihan hingga tertanam menjadi karakter.

Untuk sesuatu yang bersifat kritik atau saran misalnya, jika kita tidak menyukainya, sejujurnya ada yang salah dalam diri kita. Mungkin ini masalah pride dan ego, yang membuat kita tidak bisa menerima kritik. Orang dengan karakter seperti ini jika dikritik biasanya hanya akan diam, pura-pura tidak mendengar, langsung badmood, atau langsung mengklarifikasi. Padahal, jika kita merendahkan hati dan mau mendengar, kritik dan saran dapat sangat membantu dan mengarahkan hidup kita. Jika kita dikritik atau diberi saran, kita bisa menerimanya dan menyaringnya kemudian, tidak serta merta menunjukkan sikap tidak suka dan penolakan. Siapa tahu, kita yang memang keliru tapi tidak menyadarinya, sehingga kita dikritik.

2. Orang-orang mendengar bukan untuk memahami dan mencerna, tapi untuk membalas


Bisa kubilang ini menjadi penyakit menahun banyak orang. Saat sahabat kita bercerita sesuatu yang privat kepada kita, misalnya tentang kisah cintanya, atau masalah keluarganya, kita cenderung mendengarkan sambil menyusun kalimat seperti apa yang harus kita lontarkan untuk merespon kisahnya. Padahal saat kita melakukan ini, mungkin saja kita melewatkan detail kecil dalam cerita sahabat kita, karena terlalu sibuk menyusun respon. Sebenarnya sebagian besar orang yang bercerita hanya butuh didengarkan. Biasanya sih, saran yang kita berikan juga pasti akan dipikirkan lamat-lamat oleh sahabat kita dan berakhir dengan tidak dilakukan, atau malah melakukan sesuatu yang berlawanan dengan yang kita sarankan. Karena pada dasarnya, mereka yang curhat hanya ingin didengar, berbagi beban pada orang lain yang dianggap dekat. Saran yang tidak berkenan biasanya tidak akan digubris, kembali lagi pada poin 1 :D

Kasus ini ga hanya terjadi dalam hal curhat antar sahabat, tapi juga disaat kita dikritik dengan kritikan yang tidak bisa kita terima. Biasanya kita akan langsung sibuk memikirkan fakta apa yang harus kita lontarkan, terkait karakter atau keadaan kita yang tidak memungkinkan untuk diubah lagi. Aku mempunyai teman seperti ini, yang tidak mau diberitahu dan merasa paling benar. Sebenarnya sifat seperti ini melelahkan orang lain, apalagi orang lain yang benar-benar peduli terhadap hidup kita.

3. Listening = Learning 


Dengan lebih banyak mendengar, kita bisa tahu lebih banyak, entah itu wawasan baru, atau kisah hidup orang lain. Maka dari itu, kita memiliki 2 telinga yang selalu terbuka dan 1 mulut yang tertutup.
"Open your mouth only if what you are going to say is more beautiful than silence."
Mudah sebenarnya untuk mendengarkan, asal kita merendahkan hati, gengsi, harga diri, dan ego kita. Karena dari setiap hal yang kita dengar, pasti ada sesuatu yang bisa kita ambil untuk dijadikan pelajaran. 

Bila ada yang ingin menanggapi dan merespons, silahkan tulis di kolom komentar ya! :D
Semoga menginspirasi. Have a nice day :3