Rabu, 04 April 2018

i am 23 and Jesus loves me

Hai!!!!! Oke jadi aku baru lihat post terakhirku, ternyata lama juga ya aku engga nulis. Sebenernya pengen nulis dari kemarin-kemarin cuma idenya ganti-ganti terus. Nah karena hari ini spesial, aku harus menelurkan tulisan baru :D


Happy birthday to me and another 7 million people in the world! Kenapa 7 juta? Karena katanya setiap manusia berbagi tanggal ulang tahun yang sama dengan 7 juta orang lainnya sedunia. Melihat dari judul tulisanku hari ini, aku mau sharing tentang hal-hal yang baik yang disadari maupun tidak disadari yang sudah aku alami selama 23 tahun aku ada di dunia. Pastinya semua hal itu engga lepas dari campur tangan Tuhan.

Setelah merenung, melakukan refleksi diri, kilas balik, dan mengingat momen-momen yang pernah terjadi dalam hidupku, bisa dibilang aku orang yang cukup beruntung dalam beberapa hal. Beberapa yang berhasil kuingat:

1. Terhindar dari kejahatan
Tuhan sangat sayang aku, karena sampai saat ini aku tidak pernah mengalami hal aneh yang berbau kejahatan, misalnya dirampok, dihipnotis, ditipu, dll. Ya pernah sih dulu waktu SMP aku dikerjai teman-teman laki-laki di kelas, mereka mencampurkan sambal hijau ke air minumku saat satu kelas sedang pelajaran olahraga. Mereka payah dan aku menganggap itu kenakalan masa kecil jadi tidak masuk hitungan.
Dulu sekali waktu sedang jamannya menipu lewat telepon dengan modus pura-pura memberitakan salah satu anggota keluarga kecelakaan dan butuh uang untuk tindakan operasi, aku pernah dihubungi via telepon rumah oleh bapak-bapak yang bilang kalau papaku kecelakaan. Aku lupa saat itu aku umur berapa, mungkin SD, dan saat itu aku sendirian di rumah. Jadi aku langsung tutup teleponnya dan langsung menghubungi mamaku. Mamaku langsung menghubungi papaku dan papaku akhirnya menghubungi aku dan mengatakan dia baik-baik saja.
Saat aku SMP kelas 2 juga pernah ada kejadian menarik. Dulu aku bimbingan belajar di tempat kursus dekat rumah. Karena jaraknya tidak begitu jauh jadi aku pergi dengan berjalan kaki. Waktu itu juga sedang jaman hipnotis dengan modus menitipkan undangan ke guru atau anggota keluarga.
Waktu itu aku sedang jalan seorang diri lalu ada mbak-mbak di atas motornya yang sedang berhenti di pinggir jalan. Dia memanggil aku, karena aku kira dia mau menanyakan alamat, jadi aku berhenti. Lalu dia mulai bertanya mengenai sekolah, nama wali kelasku, namaku, kelasku, dsb dsb. Aku jawab asal tapi dia selalu mengiyakan jawabanku. Lalu aku berbicara sambil menatap wajahnya yang hanya tampak matanya saja. Dia menggunakan helm dan saputangan untuk menutupi hidung dan mulutnya. Matanya pun berkabut, tidak jernih seperti warna mata orang-orang biasanya. Jadi aku mulai sadar kalau dia tidak beres dan mulai berbicara tanpa memandang wajahnya. Mungkin dia sadar kalau aku tahu dia berniat jahat, jadi dia akhirnya pamit lalu pergi. 'Try me!!!!!!!!' batinku sambil tertawa dalam hati.

2. Tidak pernah menjalin hubungan cinta


Dulu mungkin aku merasa rendah diri menjadi satu-satunya perempuan yang belum pernah pacaran diantara teman-temanku yang sudah. Dan merasa diriku tidak menarik di mata laki-laki. Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, mungkin memang seharusnya seperti ini, dan aku senang dengan kenyataan bahwa aku tidak pernah merasakan putus cinta yang tidak perlu. Jika ada orang yang mengatakan bahwa putus cinta mendewasakan, mungkin memang iya, tapi menurutku banyak kejadian lain yang bisa mendewasakan juga selain kandasnya sebuah hubungan percintaan.
Jika ditanya, 'memangnya kamu ga ingin merasakan pacaran?' Aku akan menjawab, 'ya ingin, tapi partnernya belum ada. Ga mungkin aku menerima siapapun yang datang kepadaku.' Bruh, aku tidak se-desperate itu. Dan lagi, menurutku pacaran bukan hanya untuk senang-senang, mengisi waktu luang, memenuhi kekosongan di hati, atau supaya ada yang bisa memberi perhatian setiap saat; yang jika ribut sedikit, dengan mudahnya berpisah. BRUH. Apa kerennya punya mantan yang banyak? Apa kerennya punya kegagalan dalam hubungan yang banyak? Menurutku lebih membanggakan menjaga diri seperti ini, dan sibuk mengasah diri lebih baik lagi, agar suatu saat nanti kita bertemu dengan pasangan kita, kita bisa menjadi sepadan satu sama lain. Bro and sis, hidup ini tidak melulu soal hubungan cinta dengan lawan jenis.

3. Baby-faced


Ini hal yang paling aku banggakan dari diriku. Menurut orang-orang, wajahku terlihat lebih muda dari usiaku. Bahkan dengan adikku yang hanya selang 1.5 tahun, aku sering disangka adik, dan dia kakaknya. Bagiku adalah sebuah keuntungan memiliki wajah seperti anak-anak. Karena aku bisa bebas memakai baju apa saja, bahkan kaos bermotif kartun pun masih pantas aku kenakan karena wajahku mendukung, dan tetap cocok memakai blus yang feminim.
Wajahku ini juga yang membuatku terhindar dari para sales kartu kredit di mall, ya walaupun begitu aku tetap menjadi sasaran empuk penjual buku voucher 100ribuan, peminta sumbangan untuk acara kemanusiaan atau acara kampus, dan sering dicegat sales tempat kursus bahasa inggris, karena wajahku yang mungkin dipikir mereka mudah untuk dikelabui, ditawari, dan tidak bisa menolak. Jika sudah begitu yang bisa kulakukan adalah pura-pura budeg, pura-pura tidak mengerti bahasa indonesia, atau mengambil LANGKAH SERIBUUU. Alias kabur. Terserah mereka mau menawari siapa saja asalkan bukan aku. Pokoknya jangan aku.

Ini 3 hal yang sangat aku rasakan di usiaku yang ke 23 ini. Terimakasih untuk semua ucapan dan doanya, semua kebaikan kalian akan kembali pada kalian semua juga.
Thank you Lord Jesus for taking care of me and loving me and protecting me, everything. I can do nothing without You.

Have a blessed Wednesday, hope you'll find this feed inspiring! :)