Selasa, 24 Juli 2018

to be an excellent individual

Halo!! Gatel mau bahas ini dari beberapa hari terakhir, akhirnya ada kesempatan juga.
Oke hari ini aku mau bahas tentang excellent individual. Alasannya adalah karena masih banyak orang yang menganggap remeh usaha-usaha untuk menjadi excellent, dan juga karena masih banyak orang yang ga ada usaha untuk membawa dirinya ke arah yang lebih baik (slack off). Jadi dari dua perspektif ya, dari sudut pandang orang ketiga dan sudut pandang diri sendiri.

Excellent disini apa sih? Excellent ini arti singkatnya unggul. Jadi excellent individual adalah pribadi yang unggul. Unggul TIDAK SAMA dengan perfeksionis. Unggul dalam arti panjangnya adalah melakukan apa yang sudah menjadi keharusan tapi dengan upaya terbaik yang kita bisa, dan meningkatkan kemampuan diri kita terus menerus, agar hasilnya di atas rata-rata. Sedangkan perfeksionis adalah ingin segala sesuatu sempurna, tanpa cacat, tanpa kesalahan, tanpa kekurangan, harus melakukan sesuatu dengan standar yang tinggi agar dapat diterima oleh dirinya sendiri atau orang lain.
Aku ga akan bahas banyak-banyak tentang perfeksionisme, tapi akan lebih fokus ke penerapan menjadi unggul di kehidupan sehari-hari.

Kenapa sih perlu menjadi pribadi yang unggul?
Karena di jaman sekarang persaingan itu ketat. Lebih ketat daripada celana denim baru. Kalau kita ga jadi excellent, bisa-bisa kita ga diperhitungkan dan diremehkan orang lain. Ini ya berasa banget saat uda terjun di dunia kerja. Kalau kita ga unggul dari yang lain, kita ga bisa melangkah lebih jauh. Kalah saing, bangkrut, dipecat, gagal promosi, dan lain-lain. Jadi unggul juga menaikkan kredibilitas kita di mata orang lain lho.
Selain penting untuk membawa diri jadi lebih baik di mata orang lain, menjadi unggul juga penting untuk kebaikan diri sendiri. Untuk melatih diri kita, sehingga kita lebih siap dan terbiasa dalam menghadapi berbagai situasi ga terduga.

Ada beberapa langkah dasar untuk menjadi pribadi yang excellent, aku bahas satu-satu ya.

1. Disiplin
Disiplin bisa terhadap diri sendiri, juga terhadap peraturan yang dibuat orang lain. Contoh paling gampang untuk disiplin terhadap diri sendiri itu ya apalagi kalo bukan: disiplin waktu. Bahasa inggrisnya: on-time. Bahasa kerennya: kaga ngaret.
Banyak kan orang yang meremehkan disiplin waktu. Janji ketemu jam 8, jam 8 malah baru bangun tidur. Udah gitu jam 9 baru jalan. Pas ditanya kenapa terlambat, bilangnya jalanan macet. Maksud loe??
Disiplin waktu itu ga susah kok, asal kita punya tekad yang besar. Aku selalu berusaha untuk datang tepat waktu, karena aku ga mau membiarkan orang yang janjian denganku menunggu terlalu lama akibat kecerobohanku sendiri. Hargai waktu orang lain, karena waktu mereka ga cuma digunakan untuk menunggu kita.
Kalau alasan ngaret adalah karena orang yang diajak janjian lebih ngaret lagi, ada 2 alternatif. Pertama, tetep datang on-time, siapa tau mereka tersadar, merasa ga enak, dan akhirnya berubah menjadi tepat waktu. Win-win solution. Kedua, jangan janjian sama orang yang suka ngaret, karena menguras energi dan emosi :(
Disiplin terhadap orang lain itu seperti menaati peraturan lalu lintas, ga anarkis di kendaraan umum, dan masih banyak lagi. Kalau kepikiran yang lain, komen di kolom yang ada di bawah ya, biar aku tambahin disini.

2. Berintegritas
Apa tuh berintegritas? Tetap melakukan hal yang benar dan sesuai dengan prinsip, meskipun ga ada orang lain yang lihat atau tau. Misal, kamu ketemu dompet dengan banyak uang di dalamnya pas lagi jalan di tempat yang sepi, ga ada orang lain yang lewat. Orang berintegritas ga akan ambil apapun yang ada di dompet itu, tapi malah mencari cara agar bisa ngembaliin dompet itu ke pemiliknya.
Bisa juga saat kamu mengerjakan tugas dari atasan tapi lalu engga disupervisi saat prosesnya. Hal ini ga boleh membuat kamu mengerjakan dengan asal-asalan. Tetap mengerjakan dengan upaya terbaik agar kamu dipercaya dan dapat diandalkan.
Penerapannya masih banyak lagi, tapi intinya tetap berbuat benar dan jujur, dilihat atau ga dilihat orang. Satu prinsip yang aku pegang agar tetep jadi orang yang berintegritas adalah walaupun orang lain ga tau, tapi Tuhan ku tau. Jadi aku harus tetep jujur dimanapun dan kapanpun.

3. Goes extra miles
Memberi lebih. Saat kamu diminta mengerjakan suatu tugas oleh atasanmu, misalnya dalam waktu 1 jam, berilah lebih dengan menyelesaikannya dalam waktu kurang dari 1 jam. Misalnya 45 menit. Atau, saat kamu diminta mencari referensi dan preseden sebanyak 2 lembar, berilah 4 lembar.
Ini membuat kamu terlatih untuk selalu memberi lebih dan mengusahakan yang terbaik. Orang lain juga akan memandang dirimu sebagai orang yang kredibel, dapat diandalkan, dan patut diperhitungkan.

Untuk menjadi unggul, kita harus mengasihi diri kita sendiri dan mempunyai kesadaran bahwa tidak ada manusia yang sempurna, semua orang punya kekurangan. Orang yang unggul akan melihat kekurangan mereka sebagai bahan yang dapat diubah atau diperbaiki menjadi sebuah kelebihan. Menjadi lebih unggul untuk diri sendiri juga butuh latihan terus menerus agar dapat menjadi kebiasaan dari diri sendiri.
Saat kita memberi dengan upaya yang terbaik dan melatih diri kita, kita akan meraih hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Kita akan menjadi orang di atas rata-rata. Kita akan menjadi unggul dan dihargai oleh orang lain. Kita juga akan menjadi lebih siap jika terjadi situasi tidak terduga dan membuat kita mampu meletakkan batasan agar tau bagaimana harus bersikap dan mengambil keputusan.

Jangan mau kalah sama orang lain, ayo jadi pribadi yang excellent! :D
Semoga menginspirasi! :)