Kamis, 23 Februari 2017

birthday treat and souvenir, can we ask for it?

Halo, ini tulisan pertamaku. Sesuatu yang sangat mengganggu pikiranku akhir-akhir ini karena banyak orang-orang di sekitarku yang melakukan hal ini. Dulu aku pernah membaca sebuah tulisan dengan judul yang serupa, walaupun bukan dalam bentuk blog tapi lebih ke curhatan panjang di Path, dan itu sangat membuka pikiranku (terimakasih untuk penulisnya yang sudah membuatku menjadi lebih baik dan maaf bila aku tidak mengingat namamu).

Isi tulisannya membahas tentang bagaimana seseorang tidak boleh meminta oleh-oleh atau cinderamata kepada teman yang sedang pergi berlibur. Mungkin sebagian pembaca merasa aneh saat membaca judul tulisan ini. "Why shouldn't i?" "Isn't it normal?" mungkin pertanyaan sejenis itu sempat muncul di benak pembaca.

Aku mau membagikan pandanganku terhadap hal ini. Menurutku, it's not okay to ask for birthday treat and souvenirs. And why is that? Ayo kita bahas dari traktiran ulang tahun. Di pandanganku, ulang tahun adalah saat dimana seseorang merasakan "joy" yang sulit dijelaskan sensasinya yang tercipta dari dalam hati, biasanya seseorang yang berulang tahun mempunyai aura yang lebih menyegarkan dari hari lainnya. Saat aku ulang tahun, aku merasa hari itu adalah milikku, dan aku berbahagia karenanya. Aku ingin membuat hari itu berkesan dan kalau bisa aku ingin bahagia sepanjang hari. Aku merasa lebih sensitif di hari ulang tahunku, tapi tidak ingin membuat itu terlihat jelas di wajahku. Aku ingin semua orang di sekitarku ikut merayakan sukacita ulang tahun ini bersama. Kalimat yang mempunyai makna seperti "traktir ya jes!" rasanya tidak pantas untuk diucapkan, karena orang yang berulang tahun seharusnya yang diperlakukan seperti orang paling istimewa, bukan malah diminta untuk mengeluarkan uang mentraktir teman-temannya. Tapi jika orang yang berulang tahun memang ingin mentraktir, itu bukan masalah. Terkadang ada orang yang menurutku tidak bisa membaca situasi, mungkin menurutnya hanya bercanda, meminta ditraktir oleh orang yang jelas-jelas sedang tidak punya uang, so uncool.
Sebenarnya orang yang berulang tahun akan sangat berterimakasih jika orang-orang di sekitarnya mendoakannya agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik, seiring bertambahnya usia, bukannya malah 'ditodong'.
Souvenir atau oleh-oleh dari suatu tempat biasanya memang unik dan lucu-lucu, walaupun hanya sekedar gantungan kunci atau permen. Aku sebagai orang yang belum pernah pergi jauh, merasa sangat bahagia bila ada yang memberikan oleh-oleh. Rasanya seperti mereka memikirkan aku walaupun mereka sedang berada jauh dariku. Namun, menurutku sangat tidak baik jika oleh-oleh itu didapatkan karena kita memintanya. Bayangkan orang yang pergi, mereka mempunyai rencana jalan-jalan sendiri, kesibukan sendiri, mungkin budgetnya terbatas, tetapi harus meladeni permintaan kita untuk membelikan kita oleh-oleh yang bahkan seringnya tidak mengganti uang mereka, alias meminta secara cuma-cuma. Apalagi jika permintaan oleh-oleh kita adalah barang yang spesifik, misalnya baju merk xx di toko xx. Terbayang apa yang dirasakan teman kita yang dimintai seperti itu? :)

Dulu sebelum aku membaca tulisan tsb di Path, aku adalah orang yang dengan tidak tahu malunya berpesan kepada teman-teman yang akan berangkat ke luar negeri, "oleh-olehnya jangan lupa ya!". Maka dari itu, saat aku membaca tulisan itu, aku terus mengingatnya walaupun tulisan itu sudah lama kubaca, karena aku merasa sangat tertohok dengan statement di dalam tulisan itu. Lebih baik jika kita berpesan "have a safe flight" atau "have fun disana" ketimbang meminta oleh-oleh.
Seharusnya, kembalinya teman kita dengan selamat dari perjalanan liburan menjadi oleh-oleh yang tidak ternilai harganya untuk kita. Sedangkan oleh-oleh berupa barang merupakan bonus.
Semoga tulisan ini menginspirasi! Have a nice day! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar