Kamis, 25 Mei 2017

understanding friendship

Hai.. setelah sekian lama absen dari tulis menulis, i finally have something strong enough to make it into a feed.
Hubungan pertemanan itu susah susah gampang, bener ga sih? Biasanya sih orang cenderung akan berteman dengan orang lain yang menurutnya mirip dengan dirinya, atau punya kesukaan yang sama. Tapi yang pasti dari sekian kesamaan itu pasti ada hal-hal yang berbeda, apalagi kalau sudah mengenal teman kita lebih dalam. Semua perbedaan bisa langsung nampak. Khususnya kalau sama-sama perempuan. Biasanya ada seni tersendiri untuk bisa mempertahankan pertemanan.

Mungkin di sosmed banyak feed berupa foto atau status yang menunjukkan betapa akrabnya sepasang atau sekelompok sahabat. Yang suka pergi makan bareng ke restoran cantik yang harga makanannya bikin aku nyipit-nyipit ((karena ga sanggup lihat)), atau yang suka pergi bareng dengan baju-baju yang lagi in, atau sekedar caption ucapan ulang tahun yang penuh dengan emot love, kiss, dan panggilan sayang seperti beb atau honey dan semacamnya. Ga ada yang salah dari ini semua sih, karena setiap orang kan butuh mengekspresikan diri mereka dan butuh hal-hal yang membuat mereka bahagia. Tapi yang aku sayangkan adalah jika pertemanan atau persahabatan sekelompok orang hanya sampai disana. Ibaratnya dari sekian dalam lautan persahabatan dan hal-hal yang sangat banyak dari sahabat kita yang belum kita ketahui, kita hanya berenang di permukaannya. Kita hanya dekat karena kita sama-sama ingin senang-senang, tapi saat salah satu ada masalah, orang yang kita sebut sahabat malah acuh tak acuh terhadap masalah kita. Atau memberi kata-kata yang terkesan formalitas dan basa basi belaka, contohnya 'yang sabar ya..' tanpa memberi saran atau solusi sama sekali.

Aku tipe orang yang menghargai persahabatan. Jika aku sedang dekat dengan temanku, aku suka mengetahui keseharian mereka, aku juga suka jika temanku bercerita padaku, karena aku merasa dipercaya. Aku juga ingin selalu keep in touch dengan mereka. Hal yang cukup mengecewakan adalah saat sahabatku tidak bercerita apa-apa padaku, padahal aku tau ia sedang apa-apa, well.. 
Aku juga orang yang suka memberi saran pada teman-teman dan sahabatku, walau kadang tidak secara gamblang karena aku orang yang 'gak enakan'.

Sesuatu yang menyedihkan adalah apabila seorang sahabat pergi karena menganggap sahabatnya terlalu peduli padanya dan ia merasa risih. I mean, ga semua orang punya kualitas seperti itu dalam hal persahabatan, ga semua orang mau peduli dengan orang lain. Menjalin persahabatan juga termasuk relationship dengan orang lain, dan ini ga luput dari perselisihan. Saat terjadi perselisihan dengan sahabat, banyak orang lebih memilih 'kabur' atau diam-diam melupakan tanpa mengungkitnya lagi, tapi ada juga yang dengan jujur mengatakannya. Aku lebih suka tipe kedua, karena dengan mengatakannya, hubungan persahabatan menjadi lebih baik, kita juga lebih paham dengan cara berpikir sahabat kita, dan yang terpenting kita bisa membangun diri kita sendiri. Mengatakan masalah di antara hubungan persahabatan tidak selalu dengan baik-baik, terkadang ada percik amarah yang muncul karena sudah terlalu lelah. Sebelum marah-marah ada baiknya kita memahami bagaimana karakter sahabat kita, karena bukannya alih-alih berbaikan, malah ribut berkepanjangan.




Menjalin persahabatan tidak hanya senang-senang bersama, tapi juga saling menegur, mengingatkan, dan membangun satu sama lain. Disinilah letak pengertian itu ada. Disaat sahabat kita menasehati kita, kita harus mendengarkan dan mempertimbangkan nasehatnya, tidak perlu melakukan semuanya jika kita menganggap nasehatnya tidak cocok dengan situasi kita, namun dengan nasehatnya, kita bisa melihat dari sudut pandang lain yang bisa mempengaruhi keputusan akhir kita. Semua nasehat yang sahabat kita berikan, harus kita pahami bahwa itu adalah bentuk dari kepedulian mereka terhadap kita, bahwa mereka tidak ingin kita salah langkah.

Jika kita berada di sisi yang memberi nasehat pada sahabat kita, pahamilah bahwa adalah wajar jika tidak semua nasehat kita akan dilakukan olehnya, karena masing-masing orang mempunyai cara mengambil keputusan yang berbeda. Tapi, akan ada saat dimana sahabat kita tidak sedikitpun mendengarkan kita, yang bisa berujung pada hal yang tidak diinginkan. Jika hal ini sudah terjadi, hiburlah mereka, dan jangan kapok untuk terus peduli pada sahabat kita :)

Akhir kata, semua tulisan ini terinspirasi dari pengalaman pribadi, dan selalu menjadi pedang bermata dua untukku. Untuk semua pembaca tulisan ini, aku harap hubungan persahabatan kalian selalu dipenuhi dengan hal-hal bermakna. Persahabatan tidak hanya bicara soal hubungan yang membahagiakan, tapi juga hubungan yang berjarak, bagaimana kita mengakrabkan diri dengan sahabat kita kembali, itulah hal yang paling berharga.

"Friendship is love with understanding."

Always pray for your bestfriends! Cheers :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar